Cara Menghitung Asset Turnover

Cara Menghitung Asset Turnover

Jenis Rumus Bagi Perusahaan Tertentu

Jika perusahaan Anda memiliki periode tutup buku keuangan dan kegiatan-kegiatan lainnya setiap tiga bulan atau 6 bulan (1 semester), maka ada baiknya Anda menggunakan rumus poin c. Apalagi jika perusahaan Anda juga mempekerjakan karyawan yang sifatnya musiman atau kontrak pada waktu tertentu. Sehingga Anda harus mengenal karakteristik karyawan perusahaan dan budaya perusahaan dalam merekrut karyawan baru.

Kemudian, apabila 1 periode perusahaan Anda adalah 12 bulan atau 1 tahun, Anda dapat memilih menggunakan rumus poin a atau b. Karena belum tentu juga perusahaan Anda mendapat karyawan baru atau ada karyawan yang keluar setiap bulannya. Terkait dengan karyawan kontrak, mereka akan menyesuaikan dengan aturan kontrak perusahaan. Umumnya perusahaan menggunakan kontrak dengan hitungan 1 tahun.

Selain waktu atau periode setiap perusahaan yang berbeda, jenis alasan mereka keluar atau resign dari perusahaan juga ikut mempengaruhi perhitungan. Tentu karyawan yang sudah waktunya pensiun tidak bisa dihitung bersama dengan karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela. Atau kasus lain seperti turnover yang tidak bisa dikendalikan, misal istri yang harus ikut suami pindah tempat tinggal atau sebaliknya juga tidak bisa disatukan perhitungannya.

Membantu dalam perencanaan produksi

Inventory turnover juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan produksi. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan yang tinggi.

Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, maka perusahaan mungkin perlu menurunkan produksi untuk menyesuaikan dengan permintaan yang rendah.

Menentukan strategi pemasaran yang tepat

Inventory turnover juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan promosi dan pemasaran untuk meningkatkan penjualan.

Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, mungkin perlu dilakukan pengevaluasian terhadap produk yang dijual, termasuk mempertimbangkan untuk menghapus produk yang tidak laku dengan cepat dari daftar produk yang dijual.

Menentukan harga jual yang tepat

Inventory turnover juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat. Jika inventory turnover tinggi, maka perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menaikkan harga jual karena barang tersebut cepat terjual.

Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, maka perusahaan mungkin perlu menurunkan harga jual untuk meningkatkan minat pelanggan terhadap produk yang dijual.

Dengan demikian, menghitung inventory turnover merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengetahui efisiensi pengelolaan persediaan, menentukan kebutuhan persediaan, meningkatkan efisiensi pemakaian modal.

Selain itu, membantu dalam perencanaan keuangan, menentukan strategi pemasaran yang tepat, membantu dalam perencanaan produksi, dan menentukan harga jual yang tepat.

Rumus Inventory Turnover Ratio

Rumus inventory turnover ratio adalah sebagai berikut:

inventory turnover ratio = total penjualan tahunan / rata-rata persediaan tahunan.

Average Net Fixed Asset

Sedangkan average net fixed asset adalah rata-rata aset tetap bersih sebuah perusahaan. Angka ini bisa Anda dapatkan dengan cara mencari nilai rata-rata pada saldo bersih aset tetap di awal tahun dan saldo bersih aset tetap di akhir tahun.

Cara mencari nilai rata-rata aset tetap bersih sebuah perusahaan bisa Anda lakukan dengan mudah. Namun, terlebih dahulu Anda memerlukan dua data mengenai aset bersih di awal dan di akhir tahun.

Apabila sudah memiliki itu, Anda bisa menghitung average net fixed asset seperti berikut!

Average net fixed asset = (saldo bersih aset awal tahun + saldo bersih aset akhir tahun) : 2.

Bagaimana cara menghitung inventory turnover?

Berikut adalah cara menghitung inventory turnover dengan menggunakan gaya tulisan manusia dan kata-kata unik sesuai konteks:

Analisis dan tindak lanjut

Setelah menerapkan skala, Anda bisa melakukan analisis terhadap hasil inventory turnover yang didapat. Jika inventory turnover tergolong rendah, maka perusahaan perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan, seperti mempercepat proses penjualan, meningkatkan frekuensi restock barang.

Selain itu, meningkatkan promosi dan pemasaran, menurunkan tingkat persediaan, dan menghilangkan barang yang tidak laku dengan cepat. Sebaliknya, jika inventory turnover tergolong tinggi, perusahaan perlu mempertahankan strategi yang sudah diterapkan dan terus meningkatkan efisiensi pengelolaan persediaan.

Mengevaluasi efisiensi pengelolaan persediaan

Inventory turnover memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan barangnya. Untuk inventory turnover yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menjual barangnya dengan cepat, sehingga tidak terlalu banyak uang yang terpakai untuk menyimpan barang tersebut.

Sebaliknya, inventory turnover yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan kurang efisien dalam mengelola persediaan barangnya, sehingga uang yang terpakai untuk menyimpan barang cenderung lebih banyak.

Menghilangkan barang yang tidak laku dengan cepat

Menghilangkan barang yang tidak laku dengan cepat juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover. Dengan menghilangkan barang yang tidak laku dengan cepat, maka perusahaan tidak akan mengeluarkan biaya untuk mempertahankan barang tersebut, sehingga inventory turnover akan meningkat.